Minggu, 01 Oktober 2017

Master Forex Tapi Masih Sering MC

Tragis yah? Tapi itulah kenyataannya.
Kita sudah mendalami forex, ratusan video sudah ditonton, kita tau dimana dan kapan saat melakukan entry, kita selalu menjadi bintang di dunia chatting, kita mampu mengetahui kapan tempat yang tepat melakukan aksi, tapi akun "bleeding" masih saja mendera setiap kali memulai trading real, baik dengan akun cent, apalagi pake akun micro, bahkan standard sekalipun.

Bahkan ada yang jadi Fund Manager sekalipun bisa buka jendela langsung terjun dari apartemen tingkat sekian karena sudah tak mampu lagi membayangkan beban mental yang akan mereka terima karena sedikit kesalahan yang mereka lakukan tapi fatal akibatnya.

Mari kita kilas balik sedikit mengapa chartist ini menjadi bisnis yang sangat menjanjikan tapi hanya sedikit yang mampu bertahan di dalamnya.

Beberapa waktu lalu saya mengikuti seminar dari salah satu broker ternama, bukan kenapa-kenapa tapi saya senang aja melihat gaya sang mentor berorasi di depan, melihat apa yang sekiranya mau mereka utarakan.
Sekilas mata memandang, dari sorot mata dan gerak geriknya, saya sudah mengerti. Ah.. persis seperti judul di atas, bedanya beliau mungkin "harus" melakukan hal itu karena tuntutan pekerjaan.

Forex adalah bisnis, sama seperti yang lain, tak ada beda, bahkan forex memiliki kelebihan tersendiri. Dalam bisnis konvensional "contoh dagang kripik singkong", kita bisa memilih posisi mana yang paling pas untuk diri dan kepribadian kita.
Ada yang di posisi penanam singkong karena mereka memiliki lahan sendiri.
Ada yang mengambil singkong lalu menjualnya di pasar karena mereka memiliki mobil nganggur

Di pasar, singkong dibeli dan dijual kembali secara partai kecil maupun besar
Yang punya mobil bisa mengantarkan ke pemesan singkong yang ingin membeli singkong untuk konsumsi sendiri atau untuk dibuat bahan kripik.

Nah ibu saya memilih untuk membeli singkong lalu mengolahnya di rumah.
Saya mengambil inisiatif untuk menjual kripik yang sudah di packing ke para pedagang baik yang eceran maupun yang grosiran.
Dan sebagainya hingga kepada para konsumen yang lebih memilih untuk membeli eceran kripik daripada harus menanam singkong terlebih dahulu.

Di forex pun kita bisa memilih peran sebagai "apa" nantinya. Yang saya sebutkan kira kira bisa menjangkau kantong kita seperti white label dari broker tertentu, Introduce Broker (IB) aka pasive Income sama seperti White Label tapi komisinya agak rendah dikit, lalu ada juga yang memilih menjadi analis pasar (menjual kemampuan analisa kepada folower mereka), menjadi trader retailer (beresiko sangat tinggi dan biasanya ini adalah tingkat konsumen jika disamakan dengan analogi bisnis kripik di atas.

Banyak lagi yang bisa dibisniskan seperti mengadakan seminar yang dibiayai broker, pelatihan private, membuat bisnis online dan lain sebagainya, biasanya ini adalah siasat bisnis dari retailer yang memang jenuh hanya berhadapan dengan layar chart.

Kita bisa mengambil posisi apapun asal bisa mendatangkan uang. Kebanyakan mengambil posisi sebagai trader, karena memang ini yang paling gampang dan tidak bersentuhan dengan orang banyak. Sayangnya tak semua trader berhasil bahkan kenyataannya 80 persen gagal, 10 persen naik turun dan hanya secuil saja yang menguasai pasar.

Lalu mengapa orang-orang selalu mengarahkan kita menjadi trader? Bahkan tak jarang mereka mengadakan seminar yang jelas-jelas mengumbar janji bahwa ini adalah bisnis paling mudah dan paling cepat dapat uang secara konsisten?

Jawabannya karena penguasa pasar yang secuil itu selalu membutuhkan likuiditas, supaya barang-barang mereka tetap laku di pasaran. Kita sebut saja yang secuil ini adalah IT dibaca "AiTi" dengan kata lain Institutional Trader, Para IT inilah kaum yang secuil ini. Mereka ada dengan latar belakang yang panjaaaang sekali, namun kebanyakan perbuatan mereka selalu terindikasi seperti Mafia, bukan dalam arti yang langsung bahkan mungkin saja tanpa mereka sadari sendiri. Mungkin ada lagi IT yang memang khusus mengatur pasar, kemampuan mereka untuk mengeruk uang di pasar forex dari para retailer sungguh memukau benar-benar fantastis dan mereka bisa melakukan apapun dengan itu bahkan kejahatan perang sekalipun.

Lalu apa hubungannya dengan kita para retailer? atau Master Forex tapi masih sering MC?

IT tahu kita punya kemampuan membaca pasar, tapi kita lemah dalam pengendalian diri dalam hal tertentu, mereka faham betul kita sering lepas kontrol, tak disiplin, sering meremehkan pasar, sering lalai, dan tau betul banyak sekali yang merintangi retailer untuk mencapai tujuannya. Istilahnya mereka mempermainkan rasa Fear (ketakutan) and Greed (keserakahan) yang ada di diri para retailer.

(bersambung...)

0 comments:

Posting Komentar